Rabu, 03 Februari 2016

Pimpinan DPR Dorong MKD dan Polisi Ungkap Tuntas Kasus Masinton-Dita


Pimpinan DPR Dorong MKD dan Polisi Ungkap Tuntas Kasus Masinton-Dita


Pimpinan DPR Dorong MKD dan Polisi Ungkap Tuntas Kasus Masinton-DitaFoto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Dugaan penganiayaan yang dilakukan anggota F-PDIP Masinton Pasaribu ke Dita Aditia sudah bergulir di Bareskrim Polri dan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR. Dua lembaga itu harus bisa mengusut tuntas.

"Kasusnya sudah ditangani penegak hukum. Bahkan MKD uga ikut menangani. Biar dua-duanya yang menangani, bisa jalankan tugasnya dengan baik," kata Wakil Ketua DPR Agus Hermanto di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (3/2/2016).

"Harus dukungan ke kepolisian dan MKD untuk mengungkap mana yang benar," sambungnya.

Agus menuturkan bahwa biasanya staf ahli atau asisten pribadi dari anggota dewan berasal dari partainya sendiri. Dengan demikian, ada kedekatan antara keduanya.

"Biasanya staf ahli karena yang rekrut anggota dewan, jadi punya kedekatan emosional tersendiri. Biasanya dari partainya sendiri, kan bergaul setiap hari, kalau lain partai ditakutkan ada yang kurang baik," ujar politikus Partai Demokrat ini.

Dita memang sudah melaporkan Masinton ke Bareskrim Polri atas kasus penganiayaan. Laporan tersebut tertuang dalam tanda bukti lapor nomor TBL/73/1/2016/Bareskrim dengan laporan polisi nomor: LP/106/1/2016/Bareskrim tertanggal 30 Januari 2016. LBH APIK yang mewakili Dita kemudian juga melaporkan Masinton ke MKD pada Selasa (2/2).

Saat ini, ada dua versi dugaan penganiayaan tersebut. Dita mengaku dipukul dua kali di dalam mobil oleh Masinton. Sementara itu, Masinton membantah.

Masinton menyebut Dita tak sengaja terkena tangan sopir mobilnya yang sedang menyetir mobil. Masinton menyebut Dita mengganggu sopir karena sedang mabuk, lalu tangannya ditepis dan tak sengaja wajahnya terpukul. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar