Sabtu, 06 Februari 2016

Dukung Wisata Danau Toba, AP II Kembangkan Bandara Silangit


Dukung Wisata Danau Toba, AP II Kembangkan Bandara Silangit

Dukung Wisata Danau Toba, AP II Kembangkan Bandara SilangitDirektur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Budi Karya Sumadi (kedua kiri) dan Komisaris Angkasa Pura II Santoso Eddy Wibowo di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. (CNN Indonesia/Gentur Putro Jati).
Jakarta- PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II bakal mengembangkan Bandara Silangit di Tapanuli Utara sebagai bagian dari upaya mendukung pengembangan wisata Danau Toba yang diproyeksikan pemerintah menjadi Monaco dari Asia.

Direktur Utama AP II Budi Karya Sumadi menjelaskan pengembangan Bandara Silangit menjadi penting jika pemerintah ingin mendatangkan banyak wisatawan asing ke kawasan tersebut. Sebab, bandara tersebut merupakan bandara terdekat menuju Danau Toba dengan jarak tempuh melalui jalur darat hanya menghabiskan waktu 30 menit sampai 1 jam.

“Bandara akan dikembangkan dalam tiga tahap, nantinya Bandara Silangit bisa didarati pesawat berbadan sedang seperti Airbus A320 atau sejenisnya,” ujar Budi, Jumat (5/2).

Mantan bos PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk tersebut berharap pengembangan yang dilakukan terhadap Bandara Silangit dapat menambah minat maskapai penerbangan untuk membuka penerbangan langsung ke daerah tersebut. Sehingga dapat mempermudah akses bagi wisatawan mancanegara maupun lokal berwisata ke kawasan Danau Toba,” tambah Budi.

Tahapan-tahapan pengembangan Bandara Silangit sendiri telah mendapat persetujuan dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Adapun pengembangan Tahap I diantaranya mencakup pengembangan landasan pacu menjadi 2.450 meter (m) x 45 m sehingga pesawat jet berkapasitas lebih besar dapat mendarat di mana hal ini juga berdampak kepada lebih terjangkaunya tiket penerbangan langsung menuju Bandara Silangit.

AP II juga melakukan pengembangan secara keseluruhan di kawasan Bandara Silangit dengan membangun terminal kargo dan area parkir kendaraan.

Guna mendukung faktor keselamatan dan keamanan, gedung unit Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PK-PPK) juga akan diperluas sehingga dapat lebih banyak memiliki peralatan dan kendaraan keselamatan.

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menjelaskan dipilihnya Danau Toba sebagai target pengembangan pariwisata baru selain Bali akan dilakukan dalam beberapa tahap.

“Yang paling pertama adalah pembersihan Danau Toba. Karena Danau Toba ini kotor sekali, ada banyak peternak ikan dari yang kecil maupun yang skala besar yang setiap bulan masukkan pakan ternak 246 ton. Dua puluh persen tidak dimakan sama ikannya dan itu menjadi racun, bikin Danau Toba bau airnya, kalau berenang kita bisa gatal-gatal, dan sebagainya,” papar Rizal.


Menurut Rizal, Danau Toba akan dibersihkan dari pencari ikan terutama yang skala besar. Sementara untuk nelayan tradisional skala kecil akan dibiarkan, tapi akan dibantu dengan teknologi.

“Jadi kita akan sediakan feeding box gitu, alat untuk kasih makan ikan. Nanti ikannya makan sampai sore, kalau tidak abis floor-nya kebuka pindah ke bawah sisa yang tidak habis nanti akan kita sedot dengan pompa. Jadi perikanannya tetap hidup tapi juga tidak merusak lingkungan,” papar Rizal.

Ia menegaskan, pemerintah juga ingin masyarakat daerah sekitar Danau Toba bisa menikmati keuntungan tambahan jika daerah tersebut telah ramai dikunjungi turis nantinya.

“Kami ingin tujuh kabupaten di sekitarnya itu ikut menarik manfaat dengan cara kami minta untuk setiap kabupaten untuk memilih hal khusus. Misalnya ini khusus buah-buahan saja, berikutnya kabupaten lainnya khusus buat sayur-sayuran, dan lain-lain. Sehingga kalau daerah Danau Toba maju maka daerah-daerah maju,” terang Rizal.

Pemerintah, lanjut Rizal, juga membahas tentang pengembangan akses jalan, dengan membuat jalan lingkar di dalam Pulau Samosir. Kemudian lingkar luar sehingga aksesnya lebih baik.

Pemerintah juga akan membangun jalan besar ke Kualanamu, sehingga lama perjalanan yang sekarang butuh 4-5 jam itu bisa dipangkas hanya 1,5 jam. Sehingga arus untuk turis lokal juga meningkat.

Kemudian dalam 4-5 tahun lagi akan dibangun jalan ke Sibolga, sehingga turis banyak pilihan selain Danau Toba.

“Kalau senang laut, kalau senang perikanan turis akan berkunjung ke Sibolga,” jelasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar